Harini Setijowati, SKM, MHSc.

Aku seorang widyaiswara di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. Membaca dan menulis merupakan satu paket habituasi. Alhamdulillah, bersama Media Guru Indonesia, aku ban...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kembang Api Lebaran (My Pentigraf, Day 50)
Kembang Api Apik

Kembang Api Lebaran (My Pentigraf, Day 50)

#Tantangan Gurusiana Hari ke-50#

Seperti kita ketahui, masyarakat Indonesia dalam pergerakannya, berakulturasi dengan budaya barat. Salah satunya ada menyalakan kembang api. Dan kembang api sudah lama juga menyatu ketika merayakan hari raya. Biasanya diiringi dengan kehadiran petasan. Tak terkecuali keponaanku yang berusia 3 tahun, turut bergabung dengan sepupu yang lain, menyalakan petasan dan kembang api bergantian di halaman masjid rumah mertuaku. Ramai sekali, karena otomatis mengundang perhatian warga sekitar untuk melihat.

Aktifitas mengakhiri puasa, besok lebaran antara lain bertakbiran bersama di masjid dan mengumpulkan serta membagikan zakat fitrah. Sungguh suasana kekeluargaan dan kegotong royongan yang tidak terbeli dan tak tergantikan oleh apapun. Satu persatu kembang api dan petasan dinyalakan. Makin seru dengan karena selalu diakhiri dengan tepuk tangan yang riuh sekali dari semua penonton. Tebaran warna-warni kembang api di udara, mewarnai kebahagian malam lebaran tahun lalu. Tampaknya tidak ada yang bersedih, semua membaur dalam keakraban suasana desa rasa kota metropolitan.

Tak terasa halaman masjid makin penuh. Saya sebagai orang dewasa justru khawatir terjadi sesuatu. Bagaimana kalau petasannya meleset kena orang. Atau ketika menyalakan malah sudah meledak di tangan yang pegang api. Jantung saya berdebar keras. Selain itu juga ketika mendengar suara petasan yang meledak bergemuruh di udara. Belum lagi bau bebakaran yang menyengat hidung. Kertas kecil-kecil bekas ledakan juga berserakan halaman masjid, aduhhhh kotor sekali. Ternyata saudara saya memilih kembang api atau petasan, yang paling besar untuk dinyalakan yang terakhir. Sorak sorai gegap gempita menjadi tanda pesta kembang api sudah berakhir. Tahukah apa yang diteriakkan oleh si kecil ponaanku? Dia berkata,“Horeeeeeeee selesai…………aku mau pipis”. Kemudian dia segera berlari pulang dan menuju kamar mandi sambil melepas celana dalamnya di ruang tengah.

Semarang, 7 Juni 2020

Salam Sehat, Sukses Mulia

Harini S.

WI BPSDMD Prov. Jateng  

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam kenal bu

07 Jun
Balas

Siap mba Sofia....salam literasi

08 Jun

Dah "ngempet " dari tadi tuh. Hehe

07 Jun
Balas

Ha ha ha......lucu sekali si kecil

07 Jun

Pesta kembang api sebenarnya bukan budaya islam ya bu, tapi anak-anak begitu semangat melihatnya. salam kenal mudita lega

07 Jun
Balas

Iya, bikin deg-deg-degan owg. Salam kenal juga mba Yus

07 Jun



search

New Post